bersama Guru Agung

Resume


Belajar Menulis bersama Guru Agung

Rabu,10 juni 2020

Waktu.             : 19.00-21.00 WIB

Disusun oleh.  : Nanik Kartika,S.Pd


Menunggu waktu belajar menulis di PGRI,pada hari rabu sudah tidak sabar lagi, karena menghadirkan, pemateri hebat yang sangat menginspirasi.


Siapa beliau?


Beliau biasa dipanggil "GURU AGUNG'

Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1 Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor 


Antropologi di Universitas Negeri  Jakarta (UNJ). Dalam waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM.


Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan *Dompet Dhuafa* untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. 


Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.


Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.


Program-program tersebut antara lain:

1.  Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi (Donatur: JICA), 2008-2010

2. Pendampingan Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar, 2010-2012

3. Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Hypermart), 2010

4. Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Majelis Taklim Telkomsel), 2009

5. Pengembangan Sekolah Cerdas Literasi (Donatur: Trakindo), 2010-2013

6. Pendampingan SMK Unggulan Bidang Alat Berat (Donatur: Trakindo), 2013

7. Pendampingan Sekolah-Sekolah di Perbatasan Indonesia: 2012-2013

8. Pengiriman Guru-Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ke berbagai wilayah pelosok atau 3T, 2014-2015

9. Membentuk School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan NTB, 2014-2020

10. Mengembangkan alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC, 2012-2013

11. Mengadakan diklat kepala sekolah: Milenial Leader, 2019

12. Membangun kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen Pendidikan Islam bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016-2018

13. Mengembangkan model Sepuluh Kepemimpian Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi Kelas a

Ajar, 2018-2020



Hingga saat ini masih bekerja


Berikut profil singkat beliau : yang bernama lengkap Agung Pardini, biasa dipanggil dengan sebutan Guru Agung, lahir pada jumaddil Awwal 1401 H, beragama islam, dengan status sudah menikah.


RIWAYAT KARIER :


2001 – 2008   :   Pengajar di banyak lembaga pendidikan non-formal 


2006 – 2007   :   

Korektor Buku Mata Pelajaran (Asisten Editor) di ESIS / Erlangga


2008 – 2012   :   

Trainer dan Konsultan Pendidikan di MAKMAL PENDIDIKAN LPI-DD


2012 – 2014   :   

Manajer Pengembangan Kualitas Pendidikan MAKMAL PENDIDIKAN


2010 – skrg     :   Pengasuh  PAUD Nusa Indah Cibinong


2014 – 2016   :   

Direktur Sekolah Guru Indonesia


2016 – skrg    :    

Master Teacher Sekolah Guru Indonesia


2017 – 2018    :   

GM Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet Dhuafa


2019 – skrg  :   

GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA)


MENULIS ARTIKEL: 


1. Sekolah Berbasis Masyarakat    Jurnal Bogor, 17 Oktober 2009 Opini

2. Mengajar Siswa Gemar Membaca    Radar Bogor, 8 Maret 2010    Opini

3. Pendidikan dalam Alienasi Birokrasi Koran Tempo, 16 Mei 2013    Opini - Advertorial

4. Transformasi Kelas Ajar, Opini Republika, Januari 2020



MENULIS BUKU : 


1.  Gula untuk Pendidikan (Saving Palm Sugars for The Education)MM – JICA, 2010 Bersama tim Masyarakat Mandiri

2. Penyulut Jiwa di Kampung Hatta    Makmal DD, 2012 Bersama Surya Hanafi, dkk

3. Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya Makmal DD, 2012    Bersama Purwo Udiutomo

4. Sekolah Ramah Hijau Makmal DD, 2013 Bersama Zayd Sayfullah, dkk

5. Besar Janji daripada Bukti    Makmal DD, 2013 Bersama tim

6. Bagaimana ini Bagaimana itu    Makmal DD, 2014    Bersama tim Makmal


2. PEMBICARA/NARASUMBER (Non-Training)


1. Konferensi Nasional Sejarah VIII, dengan membawakan makalah yang berjudul “Media Islam Revivalis”    Jakarta, 2006    800 orang Kembudpar dan MSI

2. Seminar Pendidikan : Gelipa untuk Pendidikan  Sukabumi, 2 Februari 2010100 orang MM – JICA

3. Lokakarya Daerah Gerakan Rakyat KAMMI Bogor    Bogor, Maret 2010    30 orang    KAMMI IPB

4. Seminar: Menjadi Remaja Muslim Trendsetter Sentul,22 Agustus 2010     150orang   

5. Talkshow: Seni dalam Sejarah IslamBogor, Agustus 2012 200 orang (siswa)    Sekolah Bosowa Bina Insani Bogor

6. Simposium Pendidikan Nasional    Depok, 30 Oktober 2013200 orang    Makmal Pendidikan DD

7. Seminar Pendidikan dan Museum    Jakarta, November 2015 150 orang    Museum se-DKI Jakarta

8. Studium General School Master Teacher Makassar, Mataram, Padang, dan Medan, 2015    Sekolah Guru Indonesia DD

9. Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh IndonesiaSemarang, 2016 500 orang IMAKIPSI

10. Seminar Pendidikan Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia Tingkat Sumatera Palembang, 2016 300 orang IMAKIPSI

11. Seminar Nasional Pendidikan    Klaten, 2016    200 orang    Universitas Widya Klaten

12.Seminar dan Workshop KeguruanBogor, 2017    200 orang UIKA Bogor

13. Social Leader Training Tingka NasionalBogor 2018    100 orang    Sekolah Kepemimpinan bangsa

14. Future Leader Camp 2019

15. Young Leader Camp 2019 di Bandung, Bogor, dan Lubuk Linggau

16. Young Leader Regional Camp di Solo 2019

17. Muktamar Young Leader di Semarang 2020

18. Sociopreneur Camp 2019 di Yogya

19. Studium Generale Sekolah Pasca Sarjana UNY, 2020

20. Studium Generale UNNES 2020

21. Studium Generale PGSD UNNES Tegal 2020

22. Seminar Pendidikan di UNPAS Bandung, 2020



PEMATERI PELATIHAN GURU (Public Training)UI

1 .Publik Training (Hari Guru)

 Tema: Kondisi Guru IndonesiaBogor, 25 November 2008

2 .Publik Training (Hari Guru)

Tema: Guru Bergerak    Depok, 25 November 2009

3 . Publik Training (Hari Guru)

Tema: Pembelajaran Efektif    Jakarta, 25 November 2012

4 .Publik Training (One Trainer Interactive Show)

Tema: Inspirasi Guru untuk Bangsa    Aula Kantor Gubernur NTB, 

1 Agustus 2010

5 .Publik Training dalam rangka Launching buku “Besar Janji daripada Bukti”, Tema: Guru Kreatif    Maros dan Garut, November – Desember 2013

6. Publik Training, Guru Kreatif di Serang Banten, 2014

7. Publik Training, Guru Kreatif di Lhokseuwe Aceh, 2014

7.Pelatihan Guru Pertamina di Cirebon, 2019

8. Indonesia Teacher Leader Camp 2020 di Sulawesi Selatan

Sebagaimana tercantum dalam CV, saat ini saya bekerja di Dompet Dhuafa.


Salah satu program Dompet Dhuafa yang sejak 2009 mereka kerjakan adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia)


Pertanyaan 1:

Berdasarkan pengalaman saya bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.


Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.


Terdapat beberapa kendala:


1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.


2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office


3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.


4. Ejaan yang (belum) disempurnakan


Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini?


Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif.


Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun.


Jawaban 1 :

Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini?


Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif.


Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun.


Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan.


Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.


Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya


Beliau juga menampilkan buku-buku yang berkaitan dengan inovasi pembelajara untuk guru.


Menyediakan buku sesuai dengan genre, untuk inspirasi bagi guru-guru yang mengabdi di pelosok


Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis?


Kami punya cara yang unik.


Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru"

Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.


Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan.


Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi.


Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.


Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka.


Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling.


Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.


Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.


Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis.


Ini melatih kepekaan literasi mereka.


Makanya kita adal bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan.


Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel.


Nah, 

Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku.


Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa.


Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi".


Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh.


Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru.


Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.


Pertanyaan 2 :

mau bertanya....jeferson siahaan bandung jawabarat gel.12....apakah boleh tau mengenai company profile SGI?


Jawaban 2 ?

Nah ini ada di web kami yang sdh dishare di awal.


Kita punya beberapa program, salah satunya adalah *School of Master Teachers* atau *SMT*.


Saat ini tengah diselenggarakan di NTB, Sulsel, Sulbar, dan Sulteng.


Lama programnya adalah 3 hingga 4 bulan.


Tugas akhirnya adalah membuat PTK.


Pertanyaan 3 :

Assalamualaikum

BP Agung luar biasa ilmu dan pengalamannya. Yg ingin sy tanyakan, ketika byk baca byk menulis. Bgnm utk penyediaan buku2 referensi guru2 yg bertugas  di daerah terpencil kan listrik blm ada, internet kemungkinan sulit. Langkah 2 apa yg BPK lakukukan (dompet dhuafa) spy guru ttp berkarya / menulis dg ketersediaan buku2 tsb? Mukminin Lamongan. Mksih


Jawaban 3 :

Kalau boleh jujur, sebetulnya dari zaman dahulu pemerintah kita sdh sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke sekolah-sekolah marjinal.


Namun sayang...

Masih banyak guru yang belum termotivasi untuk membacanya. 😟😟


Salah satu kebiasaan beliau kalau datang ke sekolah di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah.


Banyak buku masih terplastik rapi di dalam dus-dus


Kesimpulan dari materi beliau :

1. Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.


2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.


3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".


Terima kasih bapak, ilmu dan motivasi yang diberikan sangat bermanfaat🙏

Komentar

  1. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".....teruslah menulis...salam kenal

    BalasHapus
  2. Syukur dah ada yang berkunjung, mksih ya🙏🥰

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui branding dari Pak Namin

Bersama bu Beti mengelola Kelas di Era Covid

Menulis Sebagai Goresan Inspirasi