Menulislah Dengan Bebas Penuh Kreatifitas

Materi Bersama Pak Akbar

Menulislah dengan bebas penuh kreativitas

Senin,20 Juli 2020

Pukul : 19.00-21.00

Oleh. : Nanik Kartika,S.Pd



Malam ini  mendapatkan pencerahan dan motivasi menulis dari bapak ⁨Akbar Zainudin⁩ . Beliau penulis buku best seller manjadda wajada


Kuliah malam ini akan dimoderatori bu kanjeng.


Seperti  bisa Sesi pertama untuk perkenalan dan paparan materi  sesi ke 2 untuk tanya jawab


 Akbar Zainudin, adalah penulis buku Man Jadda Wajada. 


Pekerjaan  sehari-hari adalah mengajar. Memang tidak ada lembaga tetap, karena beliau mengajar di berbagai lembaga sebagai trainer. 


Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. 


Materi yang dikuasainya  berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup. 

Salah satu titik penting perubahan dalam dirinya adalah pada saat saya menulis buku yang pertama, "Man Jadda Wajada". Dari situ beliau bergerak lebih jauh mengembangkan Man Jadda Wajada menjadi buku dan materi pelatihan. 


Dari Man Jadda Wajada inilah akhirnya yang membuat beliau bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu provinsi yang belum adalah Papua. Beliau berharap setelah pandemi ini selesai, bisa bersilaturahim.


Yang akan dishare beliau malam ini adalah "Langkah-Langkah dalam Menulis Buku", berdasarkan pengalamannyabmenulis 13 buku selama ini. Mudah-mudahan bermanfaat.


Terlebih dahulu, beliau menyuruh menonton video yang sudah disiapkan di channel Youtubenya.

Beliau menyampaikan langkah-langkah menulis buku:

Yang dikenal dengan istilah : TOJTRP.

Langkah Pertama adalah :

T : adalah tema yang merupakan gambaran dari penulisan kita dan merupakan benang merah dalam penulisan kita.

O : Outline adalah merupakan daftar isi,merupakan gambaran besar buku kita,membuat kita berada pada rel penulisan kita.

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI. 

Gunanya outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis. 

4. Agar bukunya selesai. 


Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya. 


Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline. 


HOW: Bagaimana

Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)


UNTUK BUKU NON FIKSI


1. Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H. 


WHAT: 

Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. 


WHY:

Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa. 


HOW

How ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. 


Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan. 


CONTOH. 


Tema: Santri dan Menulis


WHAT


1. Santri dan keterampilan menulis. 

2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.

3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.

4. dan seterusnya. 


MENGAPA?

1. Mengapa Santri Harus Menulis?

2. Tujuan Menulis.

3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.

4. dan seterusnya.


HOW?


1. Bagaimana cara menulis?

2. Bagaimana membangun disiplin menulis?

3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.

4. dan seterusnya.


J : Jadwal adalah hal yang sangat penting,berapa lama kita harus menulis sebuah buku.


T : Tuliskan adalah menulis sesuai dengan jadwal kita,kalau kita jadwalkan seminggu,tulisan harus selesai sesuai waktu itu.

Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri. 


Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.


R : Setelah kita menulis,baru kita revisi,setelah semua draf tulisan selesai. Yang harus kita revisi adalah data dari informasi,tata bahasa, gaya tulisan,dan judul karena harus dibuat menarik.


Langkah kelima adalah R,  REVISI. 


Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. 


Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. 


Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?


1. Data dan informasi yang kurang. 

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir. 

4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.


P : Penerbit,yang terakhir adalah penerbit.Setelah naskah sudah jadi,serahkan kepada penerbit,karena penerbit punya aturan yang berbeda dalam pengolahan naskah.Setelah sesuai naskah siap untuk diterbitkan.

Langkah keenam adalah kirim ke penerbit. 


Apa yang menadi pertimbangan penerbit?


Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.


Apakah pembaca butuh buku kita? 

Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? 

Buku kita menjawab kebutuhan apa?


Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. 


Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. 


Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. 


Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? 


Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. 


Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? 


Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya. 

Apakah perlu membayar kepada penerbit? 


Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. 


Bagaimana cara mengirim naskah?


1. Naskah harus sudah jadi. 

2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama?

Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.


Dari yang disampaikan oleh beliau ada beberapa poin yang dapat disimpulkan:

  1. Menulis merupakan suatu kenyamanan dan kenikmatan

  2. Menulislah dengan tekhnik TOJTRP.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui branding dari Pak Namin

Bersama bu Beti mengelola Kelas di Era Covid

Menulis Sebagai Goresan Inspirasi